Pernahkah kamu menolak mengikuti maunya Tuhan hingga akhirnya kamu salah jalan? -Bukan tanpa alasan Tuhan membiarkan Yunus 3 hari di perut ikan. Bukan hal yang sulit pula bagi-Nya untuk segera melepaskan Yunus dalam waktu 1 hari bahkan 1 jam. Akan tetapi, Tuhan memberi waktu sampai Yunus benar-benar siap. Waktu-Nya Tuhan indah dan tepat. Sabar menanti jawaban doa dan tetap panjatkan syukur kalau sampai hari ini Tuhan masih memberi hari baru dan harapan baru. Tuhan ada buat kamu dan saya.
Ketika mengetahui bahwa kota Niniwe jatuh ke dalam dosa,
Tuhan memerintahkan Yunus untuk pergi ke sana dan menyampaikan firman Tuhan.
Yunus seorang hamba Tuhan yang setia, tetapi untuk kali ini ia melarikan diri
dari tugas dan panggilan Tuhan. Ia lari ke Tarsis karena tidak menyukai tugas
yang Tuhan berikan padanya. (Yunus 1 : 3)
Tuhan mengetahui hal tersebut lalu menurunkan angin ribut
ke laut saat kapal yang ditumpangi Yunus berlayar. Seluruh awak kapal takut
lalu mereka sepakat untuk membuang undi. Yunuslah yang kena undi. Yunus pun
sadar bahwa badai yang menerpa kapal mereka dikarenakan kesalahannya. Ia
mengakui telah menyimpang dari perintah Tuhan dan menerima konsekuensi untuk
dilemparkan ke laut.
Namun, Tuhan tidak tega membiarkan Yunus mati tenggelam
di lautan. Ia mengirimkan ikan besar untuk menelan (hidup-hidup) Yunus sehingga
Yunus tinggal di dalam perut ikan
tersebut selama tiga hari (Yunus 1 : 17) Selama di perut ikan, Yunus menyadari pertolongan Tuhan
yang ajaib. Sekalipun di perut ikan ia mengalami ketakutan dan kesusahan,
tetapi Yunus tetap mengucapkan syukur dan doanya kepada Tuhan. Tuhan pun
berfirman kepada ikan tersebut untuk memuntahkan Yunus ke darat.
Kemudian Yunus bersiap pergi ke Niniwe, sebuah kota yang
besar, dan menjalankan sesuai firman Allah. Akhirnya, seluruh rakyat Niniwe
beserta raja mengalami pertobatan dan pemulihan. Mereka berbalik dari tingkah
lakunya yang jahat sehingga Tuhan tidak jadi melakukan malapetaka bagi kota
tersebut. (Yunus 3 : 10)
Refleksi dalam Kehidupan Sehari-Hari
Kisah yang dialami oleh nabi Yunus juga sering kita
alami. Kadang, masa sulit yang kita alami terjadi karena kita tidak melakukan
perintah Tuhan. Tuhan meminta kita untuk melakukan perintahnya, tetapi kita
tidak mengindahkan-Nya dan melarikan diri ke jalan yang salah. Lalu Ia
mengizinkan percobaan menimpa kita untuk menyelamatkan kita dari dosa,
sebagaimana pencobaan yang Yunus alami selama 3 hari di perut ikan membawanya
dalam pertobatan.
Terkadang aku pun melakukan hal yang sama. Tuhan menunjuk ke jalan A, tetapi aku memilih mengikuti langkahku hingga akhirnya aku tersesat. Namun, sekalipun membangkang, Tuhan tidak pernah membiarkan kita sendirian sebagai hukuman. Ia mendatangkan cobaan seturut kemampuan umatnya dengan tujuan untuk membawa kita menjadi pribadi yang lebih baik.
Masa sulit yang sekarang ini kita alami diizinkan Tuhan
agar kita lebih taat dan mau mendengar ingin-Nya Tuhan. Ia tidak akan menguji
di luar batas kemampuan dan tidak akan membiarkan kita jatuh menghadapi persoalan itu sendirian.
Yang kita perlukan yaitu meniru sikap hati Yunus saat masa sukar
menghadang. Ia tetap mengucapkan syukur dan panjatkan doa kepada Tuhan.
Sekalipun keadaanmu saat ini tidak mengenakkan, tidak seperti yang kamu
inginkan, kesulitan dan kegelapan seperti tidak ada henti-hentinya, tetapi
percayalah, Tuhan ada disetiap persoalan yang kita hadapi.
Bukan tanpa alasan Tuhan membiarkan Yunus 3 hari di perut
ikan. Bukan hal yang sulit pula bagi-Nya untuk segera melepaskan Yunus dalam
waktu 1 hari bahkan 1 jam. Akan tetapi, Tuhan memberi waktu sampai Yunus
benar-benar siap. Waktu-Nya Tuhan indah dan tepat. Sabar menanti jawaban doa
dan tetap panjatkan syukur kalau sampai hari ini Tuhan masih memberi hari baru
dan harapan baru.
Tuhan ada buat kamu dan saya.
Comments
Post a Comment