November merupakan moment wisuda di beberap kampus di Indonesia. Aku jadi
teringat momen 17.05.17, momen penting yang kutunggu-tunggu setelah 3 tahun-an
mengenyam pendidikan tinggi (a.k.a wisuda). Salah satu hal menarik yang
selalu terjadi saat wisuda bukan saat pembagian ijazah ataupun pemakaian toga,
tetapi penampilan para wisudawati. Entah bermula sejak kapan, konsep mangling
selalu menjadi tren wisuda dari tahun ke tahun. Apa itu Konsep Manglingi? Maksudnya adalah konsep dandan yang bikin pangling, bikin
terlihat berbeda dari aslinya, tampil cantik dan glamour.
Tentu saja tidak hanya sebatas riasan wajah saja, tetapi dari ujung rambut
hingga ujung kaki secara detailnya sangat diperhatikan para calon wisudawati. Dan
untuk berpenampilan seperti itu memakan jutaan rupiah, padahal untuk keperluan sehari
saja. If you know, make up wisuda menelan biaya sekitar 250 rb – 1 jt :’) Jangan
dikira murah boy make up begituan,
apalagi make up nikah hehehe.
Before-After make up manglingi (cr: vemale.com) |
Tidak
hanya wisuda, konsep dandan Manglingi ini juga selalu menjadi tren bagi para
calon pengantin wanita di Indonesia. Mengenakan kain kebaya terbaik dengan
model yang anggun dan mewah, menggunakan hair
do ataupun hijab yang berbeda dari biasanya (sampai-sampai
kebanyakan wisudawati ga bisa memakai toga dengan benar), melakukan
perawatan kulit dan kebugaran tubuh, serta yang paling penting yaitu merias
wajah dengan riasan full make up.
Riasan ini biasanya membuat wajah si calon wisudawati atau pun pengantin wanita
terlihat berbeda, seperti Barbie, dan penuh dengan make up yang tebal. Dandanan
ini terlihat jomblang banget dengan dandanan para calon wisudawan maupun
mempelai pria yang hanya berpenampilan sewajarnya.
Alasan Konsep
Manglingi Dipilih Kebanyakan Wanita
Karena
kekepoanku yang luar biasa, akhirnya aku merenung dan mencari tahu alasan
mengapa kebanyakan orang memilih konsep manglingi di hari bahagianya? (Btw, IGlog
ini kubuat karna merenung tengah malam tentang foto wisuda ku, hahaha)
1)
Ingin terlihat tampil beda di Hari Special, Hari
Bahagianya
Kebanyakan
perempuan tampil manglingi saat wisuda maupun menikah karena ingin terlihat
tampil beda di hari specialnya tersebut. “Ini kan hari special, hari bahagia.
Aku ingin tampil cantik dan berbeda di hari yang mungkin Cuma sekali seumur
hidup”, kata seseorang. Tak sedikit yang ingin mangling agar memberi kesan
bahwa sang wisudawati atau sang mempelai adalah Sang Ratu atau Queen di hari
specialnya, sehingga terlihat berbeda dari yang lain.
Tapi, pikir punya
pikir, kalau aku lihat lagi.. dandanan mangling justru terkesan berlebihan,
seperti memakai topeng, dan membuat kita tidak menjadi diri kita sendiri di
hari nya kita. Jujur, pas aku menghadiri sebuah pernikahan, aku bingung itu
yang menikah siapa kok aku ga bisa mengenali. Sedihnya kalau sang mempelai pria
pun merasa sedang menikah dengan orang yang tak ia kenali (karna beda dari aslinya). Hehehhee
2)
Karena pengaruh dari costume yang dipakai serta
dekorasi
Biasanya pakaian
wisuda maupun nikah adalah kebaya ataupun pakaian adat. “Kalau pernikahan di
Indonesia itu riasannya sudah ala bintang. Karena pada dasarnya, baju
pernikahan di Indonesia itu udah bling-bling. Kalau riasannya soft, jadi tidak
bagus,” (Adi Adrian, make up artist).
Memang udah
menjadi budaya sepertinya ketika menggunakan pakaian adat (Apalagi kebaya)
match dengan riasan yang bold, serta
tatanan rambut yang identic dengan sanggul ataupun hair do lainnya. Ditambah lagi dengan dekorasi pesta yang identik
dengan meriah, membuat riasan juga ikut glamour.
Namun, terkadang yang jadi masalah ketika riasan tersebut justru terkesan
memaksakan.
3)
Terpaksa mengikutin tren biar menghindari
cibiran
Sadar ga sadar,
sebagaian dari kami para wanita sebenernya ga pengen dandan seperti itu. Namun,
karena konsep Manglingi sudah berakar kuat di Indonesia membuat para wanita
“terpaksa” mengikuti tren yang ada. Kalau ga dandan seperti itu, maka si pihak
perempuan akan terlihat sangat kontras dengan teman-temannya yang lain. Bahkan
ga sedikit cibiran atau komentar yang dilontarkan seperti
“Kamu kok dandannya kayak dandan
harian sih?”, “Kok kamu biasa banget, nggak mangling?”,
“Dandananmu jelek banget, atau kurang
cetar”, dan parah-parahnya à “Kamu ga ada budget po buat
dandan?”
Untuk menghindari omongan seperti
ini, para perempuan pun memilih untuk berdandan seperti koleganya yang lain.
Melirik Dandanan Wisudawati dan Mempelai
Wanita di Luar Negeri
Ternyata
riasan wisudawati dan mempelai wanita
luar negeri berbeda jauh dengan di Indonesia. Konsep mangling yang terkadang
terkesan ribet ini sangat jarang terjadi di negara lain. Coba lihat
perbandingan foto berikut
Atas riasan wisuda Indonesia (dokumen pribadi), bawah riasan wisuda di luar negeri (cr: google) |
Wisudawati di luar
negeri hanya dandan biasa saja dan sangat minimalis. Kalau di Indonesia,
dandanan seperti itu justru diibilang daily make up (make up sehari-hari),
makanya perempuan di Indonesia akan mati-matian permak diri dari atas hingga
bawah. Rambut wisudawati luar digerai biasa dengan baju seformalnya saja. Jelas
kontras banget dengan paket hair do maupun
hijab do di Indonesia yang penuh
ala-ala, serta kostum dengan berbagai model dan warna.
Selanjutnya,
mari kita lihat foto antara pengantin wanita di Indonesia dan di luar:
Kiri riasan pengantin manglingi di Indonesia (Instagram.com/vizilly), kanan riasan natural pernikahan Song Hye Kyo di Korea Selatan (Instagram.com) |
Wedding looks kebanyakan orang Indonesia
identik dengan make up tebal dan terlihat berbeda dengan wajah aslinya,
sedangkan Wedding looks Newlywed mba Song Hye Kyo terlihat sangat natural
seperti dandan harian. Busana pengantin di Indonesia juga identic dengan warna
dan balutan yang berkesan mewah, sedangkan mba SHK hanya mengenakan gaun putih polos
dengan model yang sederhana, tapi tetap terlihat cantik menawan saat Hari Spesialnya.
:)
(more click here Tren Konsep Riasan Manglingi, 5 Artis Terkenal Ini Justru MemilihTampil Minimalis di Hari Pernikahannya )
A
point of view dari aku, terkadang tren ikut mengubah pola pikir dan stereotype
kita. Sama halnya dengan pemilihan riasan dan busana, aku juga salah satu orang
yang ke-mindset untuk ikut tren umumnya di sini. Terkadang juga jadi ikut
mencibir orang yang dandanan kurang cetar di Hari H (So sad you, Yes). Tapi….
Balik lagi, setelah aku renung-renungkan, sebuah acara, sehebat apapun itu,
se-special apa pun itu, yang terpenting adalah esensi dari acara itu. Misalnya,
esensi dari sebuah acara resepsi pernikahan menurutku adalah rasa syukur dan
dan berbagi kebahagiaan dengan para keluarga, kerabat, dan teman. Maka yang disuguhkan adalah bentuk dari rasa syukur ataupun kebahagiaan tersebut. Dan jadi
pertanyaanya, apakah riasan wajah menjadi salah satu bentuk ucapan syukur dan
berbagi kebahagian?
Hai kawan sudah tau untuk kamu pecinta drama korea, saat ini ada aplikasi yang namanya MYDRAKOR bisa kamu download di GooglePlay gratis. MYDRAKOR banyak film drama korea pilihan dan film terbaru, MYDRAKOR aplikasi terbaik untuk nonton film drama korea.
ReplyDeletehttps://play.google.com/store/apps/details?id=id.mydrakor.main
https://www.inflixer.com/
Entah ini artikel kapan, setuju. Sepemikiran , mindset karena pengaruh lingkungan, aku nikah makeup sendiri. Walaupun kurang bagus, tapi ga menor
ReplyDeleteHarrah's Cherokee Casino & Hotel - Mapyro
ReplyDeleteFind 춘천 출장샵 Harrah's Cherokee 진주 출장마사지 Casino & Hotel (Mapyro). Find address, phone 의정부 출장마사지 number, reviews and more for Harrah's Cherokee 시흥 출장마사지 Casino 파주 출장안마 & Hotel in Cherokee, NC.